Minggu, 18 Januari 2009

Kue Keranjang Santan


KUE KERANJANG SANTAN
Biasanya setiap menjelang tahun baru Imlek banyak dijumpai di pasar Gang Baru Semarang kue keranjang ( Nien Kao ) berbahan dasar tepung ketan . Karena bosan hanya di goreng dengan telur, ato di kukus digulingkan kelapa parut , Kali ini di variasi di kukus dengan santan & roti tawar ditambah potongan daun pandan wangi berpadu dengan aroma daun pisang yg dikukus Hhmmm lezat...
Tradisi yang sudah mulai luntur ini hanya dijumpai pada keluarga yang masih merayakan Tahun Baru Imlek di Indonesia.


Yang berkantong tebal biasanya masak daging babi, ayam, ikan. Terus menyiapkan makanan yang manis-manis, seperti permen, kue lapis dan kue keranjang. Juga, buah atep supaya “tetep” hidupnya. Itu semua ada artinya. Kue Keranjang (Nien Kao) supaya hidupnya makin tinggi. Kue lapis agar hidup kita berlapis-lapis hokinya. Kalau malam tahun baru siapin apel, jeruk, kue keranjang di meja. Di tahun baru, tidak boleh menyapu atau membuang sampah. Karena itu bisa menghilangkan rezeki. Anak-anak tidak boleh menangis dan berkelahi. Orangtua tidak boleh marah. Ini supaya hoki tidak lari, dan hidupnya bahagia. Proverb-nya “Nien-nien Yu Ie”, agar cukup pangan. kalo bikin Sup Hiesit (Shark Fin Soup) supaya sehat dan kuat. O, ya, biasanya kami bersih-bersih rumah dulu, termasuk laundry dan gunting rambut. Semuanya harus beres sebelum sunset. Juga, kami tidak lupa fortune cookies dan telor rebus warna, simbol permulaan tahun. Yang memberi hanya yang sudah menikah. Kami biasanya ikut nonton parade Chinese New Year di pasar Semawis Semarang, yang dirayakan seminggu sebelum Sin Cia biasanya untuk yang belum mempunyai pasangan konon bisa dapat jodoh...


Read More......